Tokyo Anime Fair 2010 (Indonesian language)


I wrote this in English and in Indonesian for 3 full days and tried to submit it to an English and Indonesian newspaper. Writing is not an easy job. I have to think about the genre, the word choice, vocabulary, coherence, cohesion, etc. But, Rejection was the result. Well, no wonder people prefer to write blog than submit it to media, though their writings are good and have an insight. Makanya banyak orang yang lebih senang menulis blog dibandingkan menerbitkan atau memasukkan karya mereka ke media publikasi walaupun tulisan mereka juga berbobot dan mempunyai insight. Daripada mottainai, mendingan aku masukin di blog aja deh. Isi tulisannya sendiri basically sama, tapi beberapa agak lain. The contents are a bit different.


Tokyo International Anime Fair (TAF) yang ke-9 diadakan dari tanggal 25 sampai 28 Maret 2010 bertempat di Tokyo Big Sight daerah Odaiba di teluk Tokyo dengan 244 peserta baik dari bisnis, perusahaan software anime, universitas, sekolah kejuruan, stasiun TV, maupun organisasi nirlaba dan 615 gerai pameran. Selama empat hari pameran tersebut, TAF menarik lebih dari 130.000 pengunjung. Walaupun pintu menuju ruang pameran baru dibuka pukul 10 pagi dan angin akhir musim dingin menerpa, para otaku, istilah untuk penggemar anime, komik dan video games Jepang, tetap bersemangat untuk mengunjungi pameran anime yang berlangsung hanya sekali dalam setahun. Antrian panjang pengunjung diatur oleh pihak penyelenggara dalam 3 rombongan barisan yang menunggu giliran dipersilahkan masuk ke dalam gedung.


Pertunjukan pertama yang menarik penonton adalah sajian dari Toei Animation, yaitu tarian dari 17 orang yang memakai kostum anime Purikuri, kependekan dari “Pretty Cure“ dan seluruh tim dinamakan Pretty Cure All Stars bak layaknya NBA All Stars. Ketika mereka menari dan menyanyi, para staff bersiap-siap dengan tali untuk membentuk pagar betis dan melarang penonton supaya tidak mengambil foto, walaupun ada beberapa orang yang masih menjepret sana sini. Peraturan TAF mencantumkan bahwa siapa saja yang ketahuan mengambil foto yang tidak diizinkan akan dilaporkan pada pihak kepolisian wilayah Kanda. Memang, setelah diteriaki tidak boleh mengambil foto, para fotografer pun mematikan kameranya sambil mengucapkan kata gomenasai yang artinya maaf. Anak-anak muda dan orang dewasa melompat-lompat dan berjoged mengikuti dinamisnya lagu Puri Kuri. Beberapa dari orang-orang yang berjoged tersebut adalah para staff Toei Animation yang berpakaian kaos polo hitam dan celana jeans, mereka yang bersorak-sorak dan bertepuk tangan sehingga penonton lain juga meniru mereka.

Di panggung ADK, nama sebuah perusahaan animasi, pembawa acara menyapa anak-anak yang sudah duduk manis menantikan artis kesayangannya. Ketika Doraemon muncul dari samping panggung, Anak-anak tersebut bertepuk tangan meriah. “Adik-adik yang manis, siapa yang tahu, tahun ini Doraemon merayakan ulang tahunnya yang ke berapa? Pilihannya, satu, yang ke-10; dua, yang ke-20; tiga, yang ke-30. Siapa yang bisa menjawab?” Seorang anak kecil maju ke depan dan memilih jawaban yang ketiga. Pembawa acara memuji jawabannya and sebuah souvenir Doraemon dihadiahkan pada anak tersebut dan semua penonton bertepuk tangan.


Di gerai lain, Goku naik ke pentas dan memperagakan gerakan jurus pamungkasnya untuk menghancurkan musuhnya. Lalu MC menanyakan nama jurus pamungkas tersebut. Banyak penonton mengangkat tangan, termasuk orang dewasa. Tetapi event ini memang disajikan untuk anak-anak, sehingga MC mempersilahkan seorang bocah kecil bernama Ryouta untuk naik ke atas panggung dan menjawab pertanyaan tersebut. “Kamehameha” dan sebuah hadiah Dragon Ballz diberikan kepadanya. Kamehameha sebenarnya adalah nama seorang raja di Hawaii yang menaklukkan kepulauan Hawaii dan menjadikannya sebuah kerajaan dibawah kekuasaannya. Akira Toriyama, penulis komik Dragon Ball, mendapatkan ilham dari istrinya, ketika dia bertanya nama apa yang cocok bagi pukulan maut Goku yang waktu itu hanya mendapat sebutan “kame” artinya binatang kura-kura


Gadis-gadis cantik dengan kostum anime membagikan brosur iklan dan souvenir gratis seperti berbagai tas kertas promosi yang penuh dengan gambar-gambar tokoh komik yang menarik, kipas kertas, folder plastic, balon dan macam-macam souvenir promosi lainnya. Para pengunjung tentu saja suka dengan barang-barang gratis tersebut. Bahkan beberapa orang tua mengambil berbagai macam tas kertas tersebut dan balon-balon, walaupun mereka tidak datang bersama anak-anak


Nonton gratis 5 menit trailer film “Garo – Red Requiem” garapan Tokushinsha Film Corporation dengan memakai kaca mata 3D membuat para pengunjung bersedia mengantri selama 20 sampai 30 menit. Film ini memakai efek 3 dimensi sehingga pecahan kaca, tetesan air dan bunga api kelihatan seperti melompat dari layar. Ketika Kouga Saejima, tokoh utama, menendang lawannya, seolah-olah kakinya berada di depan wajah penonton dan penonton dapat melihat jelas lekuk-lekuk sol sepatunya. Film Garo berfokus pada kehidupan Kouga Saejima yang mewarisi Golden Garo dari ayahnya, Taiga Saejima yang mati terbunuh saat pertarungan dengan Horror. Kematian sang ayah terjadi ketika Kouga masih kecil. Suatu malam ia terbangun dan diam-diam mengikuti ayahnya ke hutan. Di sana dia melihat ayahnya sedang bertempur dengan makhluk horror. Makhluk horor tersebut mengetahui keberadaan Kouga kecil dan hendak menghabisinya. Di saat itulah Golden Garo mengambil pukulan tersebut untuk membela anaknya yang mengakibatkan kematiannya. Kouga dilatih oleh para pandita Makai untuk meneruskan tugas mulia Ksatria Garo, yaitu melindungi manusia dari horror yang hendak menghancurkan umat manusia. Horror yang berasal dari neraka muncul ke dunia karena “dipanggil”oleh sisi gelap hati manusia. Setelah makhluk-makhluk horror itu keluar, mereka akan menggerogoti manusia tersebut atau menguasainya sehingga manusia tersebut berubah menjadi makhluk jahat. Akting para pemain dalam film ini berkesan dingin dan datar karena yang diutamakan adalah aksi pertarungan, efek animasi, makhluk-makhluk menyeramkan dan efek 3 dimensi. Tabuhan gendang jepang, Taiko, yang mengiringi film Garo – Red Requiem memberikan nuansa barisan laskar yang menuju medan perang.


Apakah anda berminat untuk melanjutkan kuliah di bidang animasi? Pada pameran ini, beberapa sekolah kejuruan, akademi dan universitas turut mempromosikan program studi animasi mereka serta memamerkan hasil karya para anak didiknya yang mengundang kekaguman para pengunjung. Di gerai Toho Gakuen Institute, empat orang siswanya mengisi suara film kartun yang ditayangkan di layar lebar secara live. Tokyo dan Osaka Animation College memamerkan karya lukisan dan gambar dua dimensi. Asagaya College of Art and Design mempromosikan program studi seni dan disain serta membagi-bagikan gantungan anime untuk telepon genggam secara gratis. Beberapa gerai lain juga menyediakan tempat bagi para pengunjung yang hendak mencoba mengisi suara film atau bermain musik dengan dipandu oleh para siswa dari sekolah-sekolah kejuruan tersebut. Kyoto Saga University of Arts, Kyoto Seika University, Kobe Design university, Trident College of Information Technology dan Nihon Kogakuin College adalah beberapa sekolah yang ikut serta dalam pameran Anime 2010.


Peserta dari luar negara Jepang seperti Thailand, Cina, Korea, Perancis dan United Arab Emirates juga mengambil bagian dalam Pameran Anime 2010 ini. Thailand mempromosikan “Character and Licensing Expo Asia” yang akan diselenggarakan di Bangkok pada bulan Mei. Expo serupa akan diadakan di Dubai pada akhir November, bertempat di Dubai International Convention and exhibition Centre. Dua negara terdekat dengan Jepang, yaitu Cina dan Korea, mempunyai lebih banyak booth dibandingkan dengan peserta luar negeri lainnya. Cina, negara yang mempunyai volume ekspor terbesar ke Jepang, menyewa booth khusus untuk perwakilan dari departemen kebudayaan dan Biro Urusan Perdagangan Chengdu. Di stand China, para pengunjung dapat duduk di bangku kerajaan dengan diapit 2 gadis cantik berpakaian tradisional cheongsam untuk berfoto. Beberapa perusahaan anime Cina juga mempromosikan film-film animasi dan produk mainan mereka. Korea dengan 12 perusahaanya menampilkan berbagai produk animasi, berupa film, online games dan film pendidikan untuk anak. Pameran sejenis ini tidak hanya diadakan di Jepang saja, tetapi juga di Amerika, Perancis dan Korea. Otakorp dari Amerika mempromosikan Otakon kependekan dari Otaku Convention yang akan diadakan di Baltimore, negara bagian Maryland. Tahun ini adalah tahun ke-17 Otakon mengadakan pameran. Di Korea, “Seoul International Cartoon and Animation Festival” yang ke-14 akan diadakan di bulan Juli. Di bulan yang sama, Japan Expo yang menampilkan berbagai kebudayaan dan hiburan dari Jepang akan diadakan di Perancis

Bagian Tokyo International Anime Fair yang mendapat banyak pengunjung adalah ”Anime Bazaar”. Barang-barang souvenir anime seperti, poster, handuk, kaos, kipas, gantungan telepon genggam, boneka, miniatur tokoh-tokoh anime, CD, alat-alat tulis, bahkan sampai pakaian dalam pria.



Pameran ini dapat mengakomodasi para pengunjung dari berbagai usia dan keterbatasan fisik. Arena bermain, permainan DS gratis, permainan dengan telepon genggam, permainan kartu dan berfoto bersama boneka-boneka animasi membuat anak-anak betah bermain. Saat pertunjukan tarian dan nyanyian di panggung, orang-orang yang berkursi roda dapat dengan tenang menonton dekat panggung, tanpa ada orang yang menyelak di depan mereka. Untuk para remaja, TAF menyelenggarakan lomba menggambar animasi. Penggemar automotif dapat melihat modifikasi mobil yang dicat dengan gambar anime. Para pengunjung yang ingin belajar mengenai pembuatan anime disediakan workshop dengan para pembuat anime.


Penyelenggaraan TAF tahun ini dinilai berhasil. Salah satunya ditandai dengan kenaikan jumlah pengunjung yang berjumlah sekitar tiga ribu orang walaupun jumlah eksibitor berkurang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan jumlah pengunjung menunjukkan pertambahan kegemaran masyarakat pada dunia animasi yang berarti pangsa pasar di bidang ini juga besar. Selain di bidang bisnis, pertukaran budaya antar negara dapat dilakuan melalui produk-produk animasi. Semoga di tahun mendatang, lebih banyak karya-karya animasi dari negara asia tenggara yang dapat berpartisipasi dalam Tokyo International Anime Fair

Comments

Popular posts from this blog

Tokyo Love Story Lyrics

A short trip to Gifu

Travel Report of Kanazawa, Fukui and Shiga Prefectures